Friday, October 17, 2014

Pengalihan

Nama yang baru.

Orang Bijaksana

Kata Confucius, orang bijaksana tidak pernah bersedih. Saya setuju dengan perkataan ini, karena kadang-kadang merasakan kebijaksanaan tinggal dalam diri. Ketika sedang dalam mode bijaksana, tak ada satupun hal yang mengganggu. Meskipun penghuni kost sebelah saya sedang asyik membuat kebisingan dengan lagu-lagu yang biasanya mengganggu pendengaran, saya diam dalam ketenangan. Tak ada satu hal yang terpikir kecuali keutamaan. Suatu hal yang utama selalu menjadikan hati dan pikiran tenang. Lantas apa hal utama itu? Bagi saya, kadangkala itu adalah rasa cinta kepada keluarga. Kadangkala itu adalah rasa percaya pada Tuhan dan segala kehendak-Nya yang harus saya laksanakan demi kepenuhan hidup, seperti sebuah pepatah bahasa Latin yang kira-kira bunyinya begini; "Carilah keutamaan-keutamaan dalam hidup agar mendapat suatu kepenuhan berlimpah."
Nah ini! Nikmat sekali apabila kepala saya bisa senantiasa berpikir tentang keutamaan-keutamaan, bukannya tugas-tugas kuliah dan dosen yang galak melulu, bukan pula kebisingan penghuni sebelah yang tidak penting.